Rabu, 15 Desember 2010

SEJARAH KRISS S.V

Bagi agan2 yang sering main PB, pasti tau senjata ini.. Kriss S.V, demikian namanya, adalah salah satu SMG paling terkenal di PB, karena dewa banget. Damage gede, akurasi mangstab abis, dan pada akhirnya di-ban di kompetisi gara2 terlalu dewa. Tapi ane pertama kali liat fisik senjata ini dari serial CSI:NY. Di salah satu episodenya(yang kebetulan ane liat) ditunjukkan kemampuan senjata ini dengan jelas. Dengan Kriss ini, orang bisa menembak dua peluru dalam satu lubang. Artinya, senjata ini tidak kocak/goyang sama sekali.. Mau tau rahasianya??Sejak dulu, semua jenis Machine Gun maupun SMG memiliki maslah yang sama, yaitu recoil yang sangat besar. Masalah ini menyebabkan pengguna senjata jenis ini harus sering menggerakkan senjatanya agar tetap menembak pada satu titik, dan hal ini sungguh merepotkan terutama dalam perang. Hal ini selalu terjadi sesuai dengan Hukum III Newton.




Masalah ini adalah yg dipikirkan oleh para perancang senjata pada Transformational Defense Industries atau lebih dikenal dengan nama TDI. Mereka ingin membuat senjata yg dapat menghilangkan masalah klasik tadi. Setelah sekian lama penelitian, mereka akhirnya menemukan suatu solusi, solusi ini disebut dengan Kriss Super V System. Mereka mengambil nama senjata dari senjata tradisional orang Jawa, Keris.

Sistem ini tetap berdasar pada Hukum III Newton. Namun, para engineer TDI dengan cerdik menyiasati Hukum ini. Tidak seperti senjata lainnya, dimana gaya reaksi diarahkan ke pundak penembak, menyebabkan recoil dan pembelokan arah moncong senjata, KRISS System mengarahkan gaya ini ke bawah, membuat recoil tidak dirasakan lagi oleh penembak, dan mereka bisa menembak dengan akurat.. mereka mengklaim bisa mengurangi 60% recoil dan 95% perubahan arah laras senjata. Dan pada kenyataannya, senjata ini bisa menembak dua peluru tepat di satu titik!

Bagaimana bisa mereka membelokkan gaya recoil :cystg: ? Ini penjelasannyaDi smg biasa, ada berbagai cara untuk menekan recoil, diantaranya dengan membuat semacam lubang2 di ujung laras. Usaha juga dilakukan dengan memakai peluru milik pistol yang lebih stabil. Namun, pada akhirnya recoil akan terjadi, karena ada gerakan semacam selongsong yang mengarah ke belakang.

Para desainer Kriss dengan cerdik mengubah arah kerja selongsong, dari yang sebelumnya ke belakang, menjadi ke bawah. Mereka menanamkan per agar selongsong bisa kembali ke tempat semula. Itulah bagaimana cara mereka membelokkan recoil.

2 komentar: